Air Terjun Pinang Seribu |
Kali
ini rombongannya cuma 4 orang padahal woro-woronya di Twitter udah
rame bener. Tapi, pada akhirnya yang muncul hanya Saya, Oom Timpakul,
Bang Tino dan Mba Ellie Hasan. Petualang-petualang ini entah kesambet
apa sampai mau-maunya ikutin keinginan absurd saya ke tempat yang
katanya ada Air Terjunnya.
Ini Bang Tino, Tampak Gay dimana-mana. |
Ini mba Ellie Hasan, pacar si bang Tino |
Kami berangkat
pukul 15.00 WITA pada tanggal 9 Juni 2013. Kebetulan kena di hari Minggu, jadi sekalian liburan gitu. Sebenarnya, janjinya sih, jam 14.00,
tapi karena saya ketiduran, dan lelet, akhirnya kembali mengalami
pemunduran waktu berangkat. Oke, salahkan tipe darah saya yang berwujud
"O".
Kurang
dari tiga puluh menit setelahnya, saya dan tim kurang kerjaan ini
sampai di TKP. Setelah agak sedikit sebal karena jalanannya dialihkan,
karena ada semenisasi di dekat perumahan Bengkuring. Kami harus memutar
jauh masuk sampai ke dalam Bengkuring Raya II, dan keluar entah di mana.
Sebenernya jalanannya sih yang saya keluhkan, bukan jauhnya. :|
Tempat wisata ini, eh, serius. Ini tempat wisata
Samarinda yang resmi loh. Biar gini-gini aja tempatnya, tapi, ya udah
dimasukin sama Dinas Pariwisata Kota Samarinda sebagai destinasi wisata Samarinda. Air Terjun
Pinang Seribu ini masuk kedalam kategori wisata alam
Air Terjun keseluruhan. |
Oke,
kembali ke inti cerita. Karena ini bukan kali pertama saya berkunjung
ke tempat ini, saya tidak terlalu merasa excited. Tapi, saya akui, ini
kali pertama saya melihat volume debit air yang terjun sebanyak itu.
Iya, sebanyak itu. Biasanya, cuman kaya aliran kurus yang mengalir dari
bebatuan di atas sana hingga penampungan di bawahnya. Kali ini, cukup
layak kalau dikatakan sebagai Air Terjun.
Terhitung
dari tahun 2007, saya sudah ke lokasi ini, sekitar 4 kali. Dan baru
kali ini saya membayar biaya retribusi yang cukup mencengangkan. Rp
2.000,- untuk parkir motor, dan Rp 10.000,- untuk per kepala yang masuk.
Walaupun kali ini saya dibayarin sama bang Tino *uhuk*, saya tetap
merasa kaget. What? Sepuluh ribu? Yang bener aja. Itu cuma biaya
melihat-lihat saja -dan berenang, sebenarnya kalau mau-. Untuk
duduk-duduk di pendopo yang ada, harus nambah biaya lagi. WTH! Gak lazim
ini mah. Kalau katanya orang banjar tu, terlalu-lalu.
Buat Pacaran Juga oke loh,, :p |
Tapi,
ya sudahlah. Toh, intinya saya tetep masuk secara gratis. Kemudian,
kembali melihat ke sekeliling. Air terjun tersebut setinggi 4-5 meter
dengan kemiringan yang tidak curam, mungkin hanya sekitar 45 derajat.
Dan seperti tebagi menjadi 2, di tengah-tengahnya ada celah yang lumayan
besar, dengan diameter sekitar 2 meter, bisa dipakai untuk berenang.
Iya, berenang. Walaupun, saya tetap berpikir, untuk apa nyebur ke dalam
air se-tidak-bening itu. Tapi yah, kemaren-kemaren waktu kuliah, dan
tempat ini belum dikelola oleh pemerintah, saya sempet berenang-renang
girang di dalamnya.
Kalau
soal excited-nya, mungkin sekitaran tahun ajaran baru tahun lalu ya,
saya ngerasa girang banget ngeliat tempat ini udah jadi bersih, enak
dipake buat piknik, dan ada mini outbound-nya. Waktu itu, saya menemani
anak-anak murid baru untuk ber-outbound ria. Ada kali, 5 tahunan baru
dateng lagi ke tempat ini.
Pada
saat saya kesana lagi, untuk kelima kalinya (sebelumnya 2x masa kuliah,
1x sama keluarga, 1x event sekolah), ada perubahan lagi di bagian
kolam-kolam bebekannya. Ada tambahan 3 buah jembatan gantung untuk mini
outbound. Jelasnya, saya dan Tino yang memang agak-agak ga bisa diam,
langsung naik aja ke jembatan itu. Lumayan serem loh, walaupun gak
tinggi-tinggi banget. Tapi, justru karena bawahnya air makanya takut.
Selain
itu, apa lagi ya? Entahlah, yang jelas pengalaman kemarin lumayan seru.
Berhasil bikin foto air yang kaya aliran sutra, yang belakangan baru
tau nama tekniknya low level. Yang saya ingat ya, saya kesana buat
hunting gambar, nyobain/training si ganteng, dan main-main di jembatan
gantungnya. Oya, jembatan itu, ada satu yang paling panjang dan
melintasi kolam, kemudian berlanjut dengan memanjat jaring-jaring hingga
ke tebing dengan tinggu 3 meter dari permukaan, kemudian turun meluncur
di dinding vertikal menggunakan satu untai tali. Nice banget.
Ini yang disebut Low Level, kalau saya menyebutnya Aliran Sutra |
Satu
lagi deh, ada sebuah kejadian lucu waktu kita kecapean dan duduk-duduk
di pondok utama. Silahkan dicari deh, soalnya ada satu patung yang
terukir menjadi pilarnya, yang agak extraordinary. Saya dan Mba Ellie
sampe ngakak ngeliatnya. Wanna know? hmmmm,, silahkan datang ke sana
sendiri deh. :p
Mungkin
saya kurang pandai menggambarkan keadaan, tapi saya punya beberapa foto
yang setidaknya mewakilkan apa yang saya lihat di sana. Enjoy please. :)
Dan
yang ini mau pamer tingkah polah waktu hunting dan outbound. Karyanya
oom Timpakul nih, hasil nyuri-nyuri dari G-stringnyah. #eh
Sumber : Ade Fadli - Bubuhan KOMPAG
Begitulah,
petualangan ini diakhiri dengan senyum. Yah, memaklumi karena Samarinda
bagaimanapun tetap Samarinda. Apa yang ada di dalamnya, harus tetap
disyukuri, bukan? Ntar kalau ada yang pada mampir ke sana, jangan lupa
pamerin fotonya ke saya ya? :))
Resume By Frisca
Kelebihan :
- Merupakan tempat yang cozy banget kalau buat piknik keluarga. Bayangin, makan bareng diiringi suara gemericik air terjun. Uuuwwwhhh..
- Relatif lebih dekat dibanding Air Terjun Tanah Merah, dan lebih tinggi juga.
- Banyak pondokan nyaman buat dipake duduk-duduk. Lumayan buat refreshing otak yang penat karena kerjaan kota.
- Mini outbound-nya lumayan seru buat dimainin. Adu nyali sama temen. Atau buat gangguin temen yang takut ketinggian. Boleh dicoba.
Kekurangan :
- Tiket masuk mahal banget.
- Kalau udah musim kemarau air yang ngalir kaya air wudhu. Irit.
- Dan kalau airnya udah irit, bakal keliatan seperti batu yang digrujukin air. Bukan Air Terjun.
Saran :
- Selalu bawa makanan dan minuman sendiri dari rumah. Sama sekali gak ada apa-apa di sana kalau lagi lapar. Kecuali, kalian adalah golongan vegetarian yang biasa makan rumput tanpa diolah. Itu bisa!
- Kalau bisa, usahakan pergi ke sana saat semalam sebelumnya hujan deras. Dipastikan volume air bakalan banyak banget dan akan terlihat seperti air terjun sungguhan.
- Gak capek-capek saya ngomongin ini, jaga kebersihan, jangan nyampah sembarangan. Itu aja sih. :)
No comments:
Post a Comment