Samarinda,
sebuah kota kesayangan saya, yang sudah saya tempati hampir seumur
hidup saya. Walaupun banyak kekurangan yang saya rasakan, namun entah
kenapa saya sangat mencintai kota ini. Yah, walaupun saya sering
kebingungan untuk merekomendasikan tempat-tempat wisata atau pusat
oleh-oleh kepada rekan saya dari luar kota. Tapi, untuk oleh-oleh, saya
rasa saya tak perlu bingung lagi saat ini. Sekarang, yang harus saya
lakukan hanyalah menyeret mereka ke East Kalimantan Center.
|
East Kalimantan Center | foto : @eastkalimantan |
Seperti yang saya katakan di awal, East Kalimantan Center merupakan
Pusat Oleh-Oleh Kerajinan, Souvenir, Accesories
dan Makanan Khas Samarinda, yang berada di Jl. P. Antasari No.1
(Samping Happy Puppy). Toko ini sudah ada sejak 20 November 2011
didirikan oleh Mba Nirma Ismarayani beserta suaminya, dan bekerja sama dengan banyak pengrajin merchandise khas Samarinda. Kelengkapannya tidak perlu diragukan lagi, dari makanan, souvenir, hingga kerajinan-kerajinan modern yang tidak lepas dari karakter khas Kalimantan.
Beberapa hari yang lalu, saya diberi kesempatan untuk mengobrak-abrik isi toko ini *eh, ga ngobrak ngabrik juga sih*. Sebuah event dari #BlogdetikSamarinda dan #EastKalimantan yang membawa saya ke dalam event Blogger
Samarinda Investigasi East Kalimantan Center, yang pada intinya acara
ini diadakan ngobrak-ngabrik toko East Kalimantan secara berjama'ah,
*ketawa* dan kemudian sharing-sharing pengalaman selama acara di dalam blog-nya masing-masing.
Jadi,
kesan pertama yang saya dapatkan di toko ini adalah nyaman, dan
kemudian elegan. Yup, nyaman karena memang dekorasi yang modern serta
warna-warni indah dari barang dagangan yang dipajang secara beraturan
dan terkondisi membuat siapapun, *err,,, wanita terutama, karena hasrat
untuk shopping-nya* ingin segera terbenam ke dalam tumpukan kain batik
khas Kalimantan, memilih dan memilah aksesoris-aksesoris mengagumkan,
serta mencicip setiap makanan yang di pajang. *oke, itu berlebihan*.
Pelayanan yang ramah, serta penerapan prinsip "make yourself like home", benar-benar bikin betah. Dan kemudian, warna kuning yang mendominasi menciptakan kesan "Samarinda Banget" serta elegan, cocok untuk wanita eksklusif seperti saya. #eh
|
Display Aksesoris |
|
Display Kain-kain Batik |
|
Display Makanan |
Ok,, jujur, yang ada dalam pikiran saya saat saya mendengar kata oleh-oleh adalah "Makanan" dan yang ada dalam angan-angan saya saat mendengar akan dibawakan oleh-oleh adalah "Bukan Makanan". Saya bukan pecinta oleh-oleh makanan, jadi jelas, tempat pertama yang saya survey
adalah Aksesoris. Dari awal datang, saya memang sudah mengincar tempat
itu. Warna-warni indah dari manik-manik dan batu-batuan Kalimantan sudah
mencuri perhatian saya. Oh, iya,,, saya amat sangat suka Aksesoris,
baik itu gelang, kalung, bross, atau apapun. Jadi, boleh dicatet deh,
kalau pengen bawakan saya oleh-oleh, cukup bawakan aksesoris, dan saya
akan dengan senang hati menerimanya.
|
Gelang manik-manik dan Batuan |
Aksesoris yang
tersedia di sana sangat beragam, mulai dari gelang, kalung, bross,
cincin, anting-anting, tusuk konde, hinga gesper tersedia disana, dari
bahan baku manik-manik, batu-batuan, hingga mutiara pun ada. Senyum saya
makin merekah ketika melihat harganya. Terjangkau, titik. Sesuai dengan
jenis aksesorisnya juga, dari mulai Rp 5.000,- hingga Rp 800.000,-.
*yah,, yang Rp 800.000 itu cincin batu mulia, jadi wajar yah
kawan-kawan,,*. Jadi, kalau pada berniat memberikan oleh-oleh untuk
perempuan, saya sangat menganjurkan aksesoris dari manik-manik atau
batuan asli Kalimantan.
|
Salah satu pengunjung tampak memilih-milih kalung |
|
Aksesoris dari mutiara |
|
Err,, tolong fokusnya ke tusuk kondenya ya?? :p |
Kemudian,
kalau yang mau dikasih oleh-oleh itu laki-laki, gimana? Oh,, tenang,,
saya menganjurkan untuk memberikan figurin atau miniatur khas
Kalimantan. Baik itu hewan, kapal, atau bahkan rumah adat suku Dayak.
Miniatur-miniatur itu akan sangat pas dipajang di ruang tamu setiap
orang. Harganya lagi-lagi cocok. Dengan kisaran harga mulai Rp 30.000,-
hingga Rp 80.000,- *tergantung bahannya juga* jelas jadi pilihan yang
tepat. Kalau boleh saya menyarankan, pasti saya anjurkan untuk membeli
miniatur lembuswana,, karna patung lembuswana itu Kalimantan Timur banget deh, nggak ada tuh di tempat lain makhluk yang kaya Lembuswana. :p
|
Miniatur Kapal |
|
Mini Lembuswana |
|
Miniatur Khas Dayak |
|
Miniatur Burung Enggang |
|
Another Lembuswana |
Lalu, jika aksesoris dan miniatur terkesan kekanakan, jangan takut, East Kalimantan masih
punya solusi terbaik. Di sana menyediakan kain-kain asli Kalimantan
untuk dibawakan kepada rekan yang kiranya lebih tua dan lebih di hormati
seperti Atasan, Ayah, Ibu, dan sebagainya. Batik dan Sarung Samarinda
lah yang mendominasi salah satu ruang display di toko ini. Mulai
dari batik tenun, batik cetak, sarung Samarinda, yang diambil dari
pengrajin asli Kalimantan. Harganya juga standar, mulai dari Rp 47.000,-
sampai Rp 700.000,- dari yang kualitas biasa hingga istimewa, bebas
dipilih di sana.
|
Batik-batik Kalimantan |
|
lag-lagi model dadakan :p |
|
Ini namanya Orang Dayak Muka Jawa :3 |
Dan untuk para maniak yang suka mengoleksi hal-hal yang punya nilai karakteristik Dayak tinggi. Di East Kalimantan
juga menyediakan barang-barang Suku Dayak Asli, seperti baju adat,
senjata tradisional, dan bahkan alat gendong bayi yang terkenal dengan
nama Anjat. Saya berkesempatan untuk mencoba salah satu pakaiannya.
Pakaian Adat dari suku Dayak Benuaq, yaitu baju Ulap Doyo. Baju ini dibuat dari kain tenun asli handmade, dimana benang-benang yang digunakan untuk menenun adalah dari serat daun Ulap Doyo.
Karena penyiapan bahan baku dan pembuatannya untuk satu stel saja bisa
memakan waktu selama 1 bulan, saya gak heran jika harganya mencapai Rp
750.000,-. Tapi, saya tau, itu bukan apa-apa jika memang sudah berniat
mengoleksi,, *haha,, saya tau rasanya jadi seorang maniak dari sebuah
barang*.
Selain
itu, ada juga Mandau, senjata asli suku Dayak yang kalau mau
dibanding-bandingkan, yah, kurang lebih kaya Pedang Katana-nya orang
Jepang yang biasa dipakai oleh para Samurai. Sempet serem juga pas
ngebuka itu pedang dari sarungnya,, nampak sangat tajam sekali. Untuk
Mandau ini dipatok harga berkisar Rp 700.000,- hingga Rp 1.000.000,-.
Wuahhh,,, kalau ga hati-hati dan di packing sedemikian rupa saat ngebawa
barang ini, bisa disita di Bandara nih. Lalu ada Anjat dari manik-manik
juga, untuk menggendong bayi khas suku Dayak, dengan harga antara Rp
220.000 dan Rp 500.000,-.
|
Mandau |
|
Anjat Manik |
Ah,, satu
lagi, kalau biasanya saya cuek dengan makanan, karena saya tau
amplang-lah makanan khas dari Samarinda, untuk kali ini saya cukup
tertarik dengan salah satu makanan khas yang dijual di sana. Gula Gait, mengingatkan saya akan masa kecil saya dulu, saya terkejut saat menemukannya lagi di East Kalimantan
ini. Camilan ringan yang terbuat dari Gula Putih dan Gula Aren asli,
yang melalui berbagai proses karamelisasi, hingga terbentuk seperti
batang-batang kecil yang pas untuk sekali gigit. Rasanya luar biasa,
nagih banget pokoknya,, apalagi untuk saya yang sangat suka makanan
manis. "Melegit di Lidah Semanis Senyummu" menjadi jargon yang tepat, karena memang senyum saya manis sih,, #eaaa #abaikan.
|
Gula Gait dan Konsumen |
Benar-benar menemukan kepraktisan di sini, di East Kalimantan Center
ini. Satu tempat yang menyediakan oleh-oleh untuk semua kalangan. Nggak
mungkin pulang dengan tangan kosong, jika kita memang berniat untuk
mencari oleh-oleh, karena saya yakin, pasti akan menemukannya di sana.
Dan, ini adalah Solusi Mutlak dari saya jika rekan-rekan pembaca ingin
mencari oleh-oleh dari Kalimantan di Samarinda. Silahkan berkunjung ke East Kalimantan,
silahkan terkagum-kagum sendiri, silahkan melihat dan menginvestigasi
dengan mata dan kepala sendiri, kemudian temukan apa yang saya rasakan,
dan renungkan, apa yang saya tuliskan bukanlah Hiperbola semata. :)
|
Sign Wall dari artis-artis yang sudah bertandang ke East Kalimantan |
Oh, hampir lupa, ini info kontak
East Kalimantan Center :
Jl. Antasari No 1 Samping Happy Puppy Samarinda
No. Telp : 081347333337 / 081347337333
Email : eastkalimantancenter@ymail.com
Facebook : East Kalimantan
Twitter : @eastkalimantan
Instagram :
@eastkalimantan
No comments:
Post a Comment