Samarinda, SMD atau SMR?

Sebuah pertanyan sederhana yang mudah dijawab dengan 1 kalimat, namun yang sudah menjadi kebiasaan tak mudah membenarkan.

Ngomong apa sih?

Jadi begini, sudah menjadi hal yang umum bagi warganya nama kota Samarinda disingkat menjadi SMD, padahal merujuk kepada Standar Nasional Indonesia mengenai penyingkatan nama kota di Indonesia, SMD adalah singkatan nama kota Sumedang, Jawa Barat. Sedangkan kota Samarinda kebagian 'jatah' singkatan SMR.

Bagaimana dengan Semarang? Tenang, kota lumpia ini saat pembagian singkatan kebagian SMG :) Kenapa Samarinda gak pakai SMD aja? Ah, bawel..! Untuk metode penyingkatan dan daftar singkatan nama kota bisa diintip di sini..

Nah, seberapa perlu mengubah pemakaian SMD menjadi SMR? Ini hanya soal keseragaman pemakaian, membiasakan yang benar dan bukan membenarkan yang biasa. Beberapa pihak baik instasi pemerintah, swasta maupun perorangan saya lihat sudah mulai menggunakan SMR, beberapa lainnya, dengan alasan tertentu masih bertahan dengan SMD. Kerancuan decoding singkatan harusnya diminimalisasi dengan memahami kode itu sendiri, ya itu tadi merujuk kepada SNI.

Dimulai dari lingkungan pemerintahan, penggunaan SMR, alih-alih SMD merupakan sosialisasi jangka panjang untuk pengenalan kepada publik. Perlu waktu untuk mengubah kebiasaan SMD menjadi SMR, terlebih dalam dokumen-dokumen resmi.

Sekarang yang penting sudah tau apa itu SMR dan SMD, mau pakai yang mana? Yang terpenting jangan bikin suasana makin SMRawut :)