2 Aug 2014

Menyusuri Sungai Mahakam untuk Melihat Sang Surya Terbenam

Samarinda, kota Samarinda selalu beriringan dengan sungai Mahakam. Walaupun bukan satu-satunya kota yang dilewati oleh sungai terbesar di Kalimantan Timur ini, namun image Mahakam sudah sangat menempel dengan erat kepada nama Samarinda. Hal ini membuat tepian sungai Mahakam menjadi sebuah kawasan pedestrian dan tempat yang nyaman untuk dikunjungi sebagai sarana melihat keindahan sungai itu sendiri adalah misi besar Pemerintah Kota Samarinda. Lalu apa memang hanya begitu cara menikmatinya?

Sunset dari atas kapal

Sejak saya bergabung dengan komunitas pecinta jalan-jalan murah di Samarinda, yaitu Samarinda Backpacker, saya mulai bisa menikmati keindahan sungai ini dengan cara yang berbeda dengan menyusurinya menggunakan perahu klotok. Pun waktu yang paling tepat untuk menyusuri sungai tersebut adalah saat menjelang matahari terbenam. Ada keindahan tersendiri menyaksikan dari tengah sungai ketika sang surya tenggelam, bahkan saat melihat bagian bawah dari jembatan Mahakam yang terkenal itu. Menyenangkan.

Entah dari mana sebenarnya ide itu timbul. Tapi kami, warga Samarinda Backpacker memang selalu mencari hal-hal baru yang menarik dari Samarinda. Sehingga saat kami kedatangan tamu dari luar kota seperti komunitas Backpacker dari kota lain, kami sudah mempunyai rute perjalanan paten untuk mengelilingi kota Samarinda.

Dan ternyata ide untuk menyusuri sungai Mahakam ini lumayan populer. Apalagi jika kami membawa teman-teman dari Jawa sana mereka pasti sangat excited dalam kegiatan ini. Karena pertama, mereka akan dibawa menggunakan kapal klotok klasik yang unik dan kedua, mereka akan menyaksikan pemandangan yang istimewa dari kapal tersebut. Apalagi jika kami berpapasan dengan kapal Ponton pengangkut batu bara mereka akan terpana.

Cara nikmatinnya paling enak dari atas kapal

Saya sendiri sudah beberapa kali ikut menyusuri sungai Mahakam sambil mencari secercah cahaya jingga, walaupun rutenya termasuk pendek dan ada dua pilihan. Pertama, dari pelabuhan Pasar Pagi, hingga jembatan Mahakam dan kembali ke pelabuhan lagi. Atau dari pelabuhan Pasar Pagi menuju jembatan Mahakam Ulu dan kembali ke pelabuhan.
Mengenai biaya, biasanya sewa 1 kapal muat sampai 20 orang dkenakan biaya Rp.200.000,-. Jika tidak sampai 20 orang, masing-masing orang biasanya dipungut biaya Rp.20.000,-. Worth it-lah, kalau dibandingkan naik bebek-bebekan di KRUS, ini termasuk aman. :D

Sebenarnya, menurut saya pribadi, ini bisa menjadi sebuah daya tarik sendiri bagi pendatang atau bahkan warga Samarinda sendiri yang ingin mengetahui keindahan Samarinda. Seandainya pemerintah dan Dinas Pariwisata Kota Samarinda berkenan mengurusnya menjadi objek wisata yang terstruktur, maka saya yakin, kota Samarinda tidak akan dibilang sebagai kota yang minim objek wisata. Eksplorasi saja hal-hal mendasar dan berkarakter seperti sungai ini, maka pasti hal itu tidak akan sepi pengunjung.

What an epic sunset, rite? | from instagram @fritzwalternify

Sediakan saja sarana beserta penunjangnya, lalu jangan lupakan promosi. Jika sudah terstuktur dengan baik saya yakin banyak yang kepincut dengan pemandangannya.
Semoga saja, ke depannya hal ini bisa terwujud. Sebagai warga Samarinda saya pasti sangat mendukung hal ini. 

Salam hangat,
Frisca D. Putri.

Foto-foto selengkapnya lihat di Galeri Foto Susur Sungai Makaham

No comments:

Post a Comment

Blogger Widgets
 

Seputar Samarinda

Peta SMR

Event